Monday 4 March 2013


Yang membedakan antara website dan blog adalah tahap pembuatan dan tujuan dibuatnya, jika sebuah website/blog dibuat menggunakan layanan pembuat website yang ditujukan untuk personal dengan menggunakan engine seperti wordpress, blogspot, joomla ataupun sejenisnya(tidak di develop sendiri) maka itu bisa kita katakan sebagai sebuah blog. Layanan itu dibuat untuk pengguna awam yang tidak dapat membuat sebuah website dengan tangan sendiri dan sebaliknya.



Blog merupakan singkatan dari web log adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna Internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut.

Domain adalah nama unik yang diberikan untuk mengidentifikasi nama server komputer seperti web server atau email server di jaringan komputer ataupun internet. Nama domain berfungsi untuk mempermudah pengguna di internet pada saat melakukan akses ke server, selain juga dipakai untuk mengingat nama server yang dikunjungi tanpa harus mengenal deretan angka yang rumit yang dikenal sebagai alamat IP.

Hosting adalah tempat atau jasa internet untuk membuat halaman website yang telah anda buat menjadi online dan bisa diakses oleh orang lain. Sedangkan Hosting Itu Sendiri Adalah : jasa layanan internet yang menyediakan sumber daya server-server untuk disewakan sehingga memungkinkan organisasi atau individu menempatkan informasi di internet berupa HTTP, FTP, EMAIL atau DNS.

KB adalah sebuah singkatan dari Kilo Byte, sementara Kb adalah Kilo bit. Perbedaan utamanya ada pada satuan Byte dengan bit, yang dimana 1 Byte = 8 bit.



Monday 25 February 2013

perkembangan iOS


iOS adalah sistem operasi Perangkat lunak dari Apple. Awalnya dibuat hanya untuk iPhone, iOS kemudian berkembang hingga bisa mendukung perangkat Apple yang lain seperti iPod touch, iPad dan Apple TV. Apple tidak melisensikan iOS untuk digunakan di perangkat keras lain. Hal ini berbeda dengan Android, yang mana kita bisa menemukannya di berbagai merk perangkat genggam.

Di akhir tahun 2010, iOS memiliki pangsa pasar sebesar 26% di bawah Android milik Google dan Symbian milik Nokia. Pada 31 Mei 2011, di Apple Inc App Store tercatat lebih dari 500.000 aplikasi iOS, yang telah diunduh sebanyak lebih dari 15 juta kali. Untuk bisa menjalankan aplikasi bajakan atau yang tidak tersedia di Apple, Inc App Store, pada umumnya pengguna iOS melakukan aktivitas iOS jailbreaking.

Sistem iOS diturunkan dari Mac OS X, yang oleh karenanya memiliki ciri sebagaimana sistem operasi Unix. Antarmuka iOS didasarkan pada konsep manipulasi langsung dengan gerakan multi-sentuh. Respon iOS atas input pengguna bersifat langsung dengan antarmuka yang mengalir halus.



Kelebihan menggunakan IOS:

  1. Notifikasi, Notifikasi real time pada layar, Notifikasi LockScreen
  2. Layanan iMessage dalam aplikasi Olahpesan
  3. Reminder-Termasuk Opsi Lokasi
  4. Kostumisasi Suara Notifikasi, Email, Voicemail dan Kalender
  5. Terintegrasi layanan iCloud
  6. Aplikasi Peningkatan Kamera
  7. Editor Foto terintegrasi-crop, peningkatan otomatis, rotate dan perbaikan Red-Eye
  8. Safari TerUpdate-Tabbed Browsing (Di iPad), modus browsing privasi, Reader terintegrasi, daftar bacaan dan Kinerja yang Optimal
  9. Kamus LookUp di seluruh Antarmuka
  10. Operasi Komputer Gratis-Independent Activation, OTA Updates, BakUp dan Restore iCloud
  11. Sinkronisasi Wi-Fi dengan iTunes dengan Operasi Otomatis
  12. Fitur Baru di Aplikasi Mail-Opsi Bold, Italic, Underline dan Quote, Pencarian, Tandai sebagai Terbaca/Tidak Terbaca dan Flasg Setting, Tambah/Hapus Folder kotak surat
  13. Kalender TerUpdate dan Aplikasi Game Center
  14. Newsstand App
  15. iPod Player berganti nama menjadi musik dengna ikon baru
  16. Video App terpisah untuk iPhone
  17. Histtory pembelian di App Store
  18. Opsi New Management Storage
  19. Isyarat Multitasking untuk iPad
  20. AirPlay Mirroring untuk iPad
  21. Pilihan Aksesibilitas baru



Kekurangan mgnggunakan IOS :


  1. Tidak Ada dukungan Flash di Web Browser. Padahal Flash sangat penting di dunia maya mengingat banyaknya Flash yang beredar di internet. Jadi, tanpa Flash di Web Browser kita pun tidak dapat melihat Flsh suatu situs atau web.
  2. Tidak cepat dalam mematikan Wi-Fi, Bluetooth dan 3G. Sebagai penggunanya, kita juga butuh kecepatan suatu perangkat dalam mematikan fitur termasuk Wi-Fi, Bluetooth dan 3G. Wi-Fi, Bluetooth dan 3G dapat memboroskan baterai lebih cepat makanya perlu untuk dimatikan jika sudah tidak digunakan. Tapi, lamanya mematikan fitur-fitur tersebut dapat menyebabkan pengguna bosan atau kesal karena lamanya menunggu fitur-fitur tersebut untuk mati.
  3. Tidak Ada Integrasi Facebook
  4. Tidak Ada Widget yang tepat untuk lockscreen. Tanpa Widget yang dapat memudahkan pengguna untuk membuka lockscreen tersebut maka akan menjadi kerepotan bagi pengguna untuk membuka layar yang telah terkunci.
  5. Folder Aplikasi masih dibatasi hingga 12 Aplikasi Top
  6. Tidak mendukung format DivX/Xvid (meskipun sudah ada banyak pemutar khusus format DivX/Xvid di App Store). seharusnya Apple memperhatikan hal ini.  Karena dapat merepotkan penggunanya untuk memutar format tersebut dan terpaksa harus mendownload pemutar tersebut lewat App Store belum lagi harus mengeluarkan kocek untuk mendapatkannya.
  7. Tidak Ada Modus Penyimpanan USB untuk meng-upload konten ke dalam suatu perangkat
  8. Tidak mendukung Transfer File lewat Bluetooth ke ponsel lain. Semakin repot lagi para pengguna dalam hal transfer file ke perangkat ponsel atau Tablet lain. Jadi, hanya mengandalkan USB saja.
Supaya lebih mengenal tentang Operating System besutan perusahaan Apple tersebut, berikut sekilas perjalanan sejarah perkembangan iOS atau biasa disebut dengan iOS History:



Versi 1
iOS History dimulai ketika Steve Jobs meluncurkan iPhone di tahun 2007, ia mengklaim bahwa perangkatnya menggunakan versi dari OS X. Pada awalnya ponsel tidak terbuka untuk pengembang pihak ketiga (3rd party developer) sampai sembilan bulan setelah peluncuran, ketika Apple merilis iPhone SDK.

iPhone 2G menjalankan apa yang sekarang dikenal sebagai iOS versi 1.0, dengan pra-instal aplikasi (aplikasi bawaan/standar) dari Apple serta iTunes versi 1.1
Versi 2
Pada versi ini terjadi perubahan besar di iOS history yang diperkenalkan pada iOS 2.0, yaitu dukungan untuk aplikasi pihak ketiga, yang juga menandai titik balik untuk iPhone sebagai perangkat pasar massal. Meskipun SDK diumumkan pada bulan September tahun 2007, dan dirilis ke developer pada Maret 2008, namun orang-orang benar-benar dapat merasakan kenikmatan App Store ketika iPhone 3G diluncurkan pada Juli 2008.

App Store adalah penambahan terbesar pada saat itu.
Versi 3
Bersamaan dengan peluncuran iPhone 3GS, iOS 3.0 membawa beberapa fitur yang sangat dibutuhkan, seperti dukungan MMS, kemampuan untuk network tethering, kemampuan copy dan paste, kemampuan untuk menggunakan keyboard dalam modus landscape, IMAP, Memo Suara, aplikasi kompas, shake to shuffle, dan push notification.

Versi 4
Tahun 2010, iOS update tidak hanya memperkenalkan istilah iOS, tapi juga mengatasi kurangnya dukungan multitasking. iOS4 mendukung multitasking terbatas, menangguhkan tindakan yang tidak perlu di background untuk menghemat baterai, tetapi memungkinkan pengguna untuk melakukan hal lainnya.

Peningkatan besar pada iOS 4 adalah kemampuan untuk beralih data selular on dan off, jumlah karakter untuk pesan SMS dan pencarian SMS, penambahan dukungan zoom saat mengambil foto, HDR foto, kemampuan untuk melakukan syncronize, face and place dari iPhoto, mengubah ukuran foto ketika mengirim, berkreasi dengan playlist sementara di jalankan, dan dukungan untuk passcode, semua membuat perbaikan besar operating system pada versi sebelumnya.
Versi 5
iOS versi terbaru ini memiliki iMessage dan fitur baru untuk kamera dalam IOS 5, yaitu selain ada tombol hardware untuk mengambil foto pada iPhone, iPad, atau iPod Touch, dapat juga menggunakan tombol ‘up’ volume untuk mengambil foto (termasuk menggunakan tombol volume pada handsfree). Terdapat pula sistem notifikasi baru, pesan baru, atau pemberitahuan lain, muncul di bagian atas layar device Anda.

sumber: http://syarifbloggerbanjar.blogspot.com/2012/09/sistem-operasi-ios.html
http://nusantara-widyandaru.com/2012/05/ios-history-sejarah-perkembangan-ios-operating-system-besutan-apple/

Sunday 24 February 2013

Terapi Latihan



Terapi latihan adalah salah satu modalitas fisioterapi dengan menggunakan gerak tubuh baik secara active maupun passive untuk pemeliharaan dan perbaikan kekuatan, ketahanan dan kemampuan kardiovaskuler, mobilitas dan fleksibilitas, stabilitas, rileksasi, koordinasi,  keseimbangan dan kemampuan fungsional.
Teknologi intervensi Fisioterapi yang dapat digunakan antara lain :

       Terapi latihan adalah suatu teknik fisioterapi untuk memulihkan dan meningkatkan kondisi otot, tulang, jantung dan paru-paru, agar menjadi lebih baik pada seorang pasien. Faktor penting yang berpengaruh pada efektifitas program terapi latihan adalah edukasi dan keterlibatan pasien secara aktif dalam rencana pengobatan yang telah disusun.

       Pemberian terapi latihan baik secara aktif maupun pasif, baik menggunakan alat maupun tanpa menggunakan alat dapat memberikan efek naiknya adaptasi pemulihan kekuatan tendon, ligament serta dapat menambah kekuatan otot, sehingga dapat mempertahankan stabilitas sendi dan menambah luas gerak sendi.

       Terapi latihan pada osteoarthritis lutut bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot quadriceps, karena pada kondisi osteoarthritis sendi lutut sering menimbulkan rasa sakit serta ketidakmampuan akan bertambah dengan munculnya kelemahan otot quadriseps dan atropi otot, yang merupakan komponen yang penting dalam membantu menstabilisasi persendian. Sedangkan kelemahan otot quadriseps dapat mengakibatkan semakin parahnya osteoarthritis. Terapi latihan selain untuk penguatan otot quadriseps dapat juga meningkatkan peredaran darah pada persendian, sehingga nutrisi pada tulang rawan terpenuhi. Disamping itu terapi latihan juga bersifat baik pada fungsi jaringan di sekeliling persendian, misalnya kapsul sendi, ligament dan  tendon yang sering rusak akibat adanya osteoarhritis. Dengan demikian resiko terjadinya luka atau cidera pada persendian bisa dihindari.
            Menurut Kisner (1996) dosis terapi latihan yang digunakan sebanyak 6 kali pengulangan disesuaikan dengan kondisi umum pasien, apabila keadaan umum pasien baik maka latihan dapat diulang sampai 10 kali pengulangan.


       Adapun terapi latihan yang akan diberikan, antara lain :

A.  Forced Passive Movement
1. Ketentuan Melakukan Passive Movement
            Forced passive movement merupakan teknik latihan yang pada dasarnya adalah latihan passive sehingga perlu diperhatikan ketentuan melakukan passive movement sebelum melakukan latihan yaitu         :
1)      Bagian yang tidak digerakan harus di suport dengan baik.
2)      Bagian yang akan digerakan harus di pegang dengan benar (comfort).
3)      Gerakan yang terjadi dapat dari distal ke proksimal atau sebaliknya.
4)      Pegangan pada bagian kulit yang tertarik harus memudahkan  mencegah tarikan yang berlebihan.
5)      Pegangan harus dekat dengan sendi untuk memberikan gerakan yang memungkinkan.
6)      Gerakan yang terjadi pada sendi memungkinkan memberikan slight traksi dan tekanan harus mempunyai pengaruh dorongan pada jarak ekstremitas.
7)      Gerakan harus halus dan teratur, pengulangan gerakan diberikan dengan selang waktu (tempo).
8)      Pengubahan pegangan harus dilakkukan dengan halus dan posisi pengaturan tangan atau pegangan seminimal mungkin yang diperlukan.
2.  Teknik Pelaksanaan Forced Passive Movement
            Sebelum memberikan latihan forced passive movement pasien diberikan penyinaran infra merah sebagai persiapan latihan. Tidak lupa berikan gambaran kepada pasien tentang apa, bagaimana, dan untuk apa latihan diberikan.
            1)         Persiapan Pasien
(1)     Posisikan pasien senyaman mungkin, pada kasus post Orif fraktur shaft femur dextra, pasien tidur tengkurap (tungkai atas tersuport dengan baik).
(2)     Pastikan pasien sadar, dan cek vital sign.
            2)         Persiapan Terapis
(1)   Posisi terapis usahakan nyaman dan dapat menjangkau dengan baik terhadap gerakan yang dilakukan, pada kasus ini terapis di samping kanan  tungkai penderita.
(2)   Jaga kontak dengan pasien.
            3)         Pelaksanaan Latihan
(1)    Mobilisasi persendian tungkai (passive movement dan pasien relax) pada kasus ini adalah hip joint, knee joint, dan pattella femoral joint tungkai kanan.
(2)    Statik kontraksi (kontraksi isometrik) untuk menjaga tonus otot dan   menjaga kekuatan otot, dalam kasus ini dengan cara pasien diperintahkan untuk menekankan lutut ke bed tahan beberapa saat lalu rilaks (terutama untuk otot ekstensor lutut).
(3)    Pastikan pasien benar – benar  relax, terutama m.quadriceps dan m.hamstring tungkai kanan.
(4)    Fiksasi di atas m.hamstring bagian bawah tungkai kanan, dengan tangan kiri terapis.
(5)    Support bagian yang akan digerakan dengan baik, dalam hal ini support (pegangan) di atas ankle  tungkai kanan, oleh tangan kanan terapis.
(6)    Traksi atau tarikan diberikan selama gerakan untuk mengurangi pergesekan dalam sendi dan penguluran otot (m. quadriceps).
(7)    Gerakan yang diberikan yaitu fleksi lutut tungkai kanan (jaga  agar pasien tetap relax), gerakan dilakukan sampai batas rasa nyeri (penderita merasa nyeri pada lingkup gerak sendi tertentu, gerakan dihentikan).
(8)    Penekanan diberikan  pada akhir gerakan dengan tiba – tiba  untuk menambah lingkup gerak sendi.
(9)    Kecepatan gerakan, gerakan harus lambat, teratur dan terkontrol karena selama gerakan fleksi knee m. quadriceps dan m. hamstring harus tetap relax.
(10)  Dosis, Menurut Kisner (1996) dosis terapi latihan yang digunakan sebanyak 6 kali pengulangan, disesuaikan dengan kondisi umum pasien, apabila kondisi umum pasien baik dapat di ulang sampai 10 kali pengulangan.
            4)         Setelah Latihan
(1)   Evaluasi atau cek kembali keadaan umum pasien.
(2)   Berikan waktu istirahat sebelum pasien meninggalkan tempat latihan.


B. Free Active Movement
Free active movement merupakan bagian dari active exercise yang dihasilkan oleh kontraksi otot yang melawan gaya gravitasi pada bagian tubuh yang bergerak, tanpa adanya bantuan atau tenaga dari luar, dengan tujuan sebagai mobilisasi, rileksasi dan sebagai persiapan untuk latihan selanjutnya.

C. Relax Passive Movement
         Merupakan gerakan yang murni berasal dari luar atau terapis tanpa disertai gerakan dari anggota tubuh pasien. Gerakan ini bertujuan untuk melatih otot secara pasif, oleh karena gerakan berasal dari luar atau terapis sehingga dengan gerak rileks passive movement ini diharapkan otot yang dilatih menjadi rilek maka menyebabkan efek pengurangan atau penurunan nyeri akibat incisi serta mencegah terjadinya keterbatasan gerak serta menjaga elastisitas otot.
         Mekanisme penurunan nyeri oleh gerakan rileks passive movement sebagai berikut : adanya stimulasi kinestetik berupa gerakan rileks pasif movement yang murni berasal dari luar atau terapis tanpa disertai gerakan dari anggota tubuh pasien akan merangsang muscle spindle dan organ tendo golgi dalam pengaturan motorik, fungsi dari muscle spindle adalah :
(1) mendeteksi perubahan panjang serabut otot
(2) mendeteksi kecepatan perubahan panjang otot, sedangkan fungsi dari organ tedo golgi adalah mendeteksi ketegangan yang bekerja pada tendo golgi saat otot berkontraksi Dengan terstimulasinya muscle spindle dan organ tendo golgi lewat gerakan rileks passive movement akan  mempengaruhi mekanisme kontraksi dan rileksasi otot, yaitu bahwa ion-ion calsium secara normal berada dalam ruang reticulum sarcoplasma. Potensial aksi menyebar lewat tubulus transversum dan melepaskan Ca 2+. Filamen-filamen actin (garis tipis) menyelip diantara filamen-filamen myosin, dan garis-garis  bergerak saling mendekati. Ca 2+ kemudian dipompakan kedalam reticulum sarcoplasma dan otot kemudian mengendor. Dengan kedaaan otot yang sudah mengendor maka penurunan nyeri dapat terjadi melalui mekanisme-mekanisme sebagai berikut:
(1) Tidak ada lagi perbedaan tekanan intramuscular yang menekan nociceptor sehingga nociceptor tidak terangsang untuk menimbulkan nyeri,
(2) Dengan gerakan rileks passive movement yang berulang-ulang maka nociceptor akan beradaptasi terhadap nyeri. Suatu sifat khusus dari semua reseptor sensoris adalah bahwa mereka beradaptasi sebagian atau sama sekali terhadap rangsang mereka setelah suatu periode waktu. Yaitu, bila suatu rangsang sensoris kontinu bekerja untuk pertama kali, mula-mula reseptor tersebut bereaksi dengan kecepatan impuls yang sangat tinggi, kemudian secara progresif makin berkurang sampai akhirnya banyak diantaranya sama sekali tidak bereaksi lagi . Hal ini dapat pula untuk menentukan dosis gerakan rileks passive movement agar dapat menstimulasi muscle spindle.
 Mekanisme umum dari adaptasi dibagi dua yaitu :
(1) Sebagian adaptasi disebabkan oleh penyesuaian didalam struktur reseptor itu sendiri, (2) Sebagian disebabkan oleh penyesuaian didalam fibril saraf terminal.
(3) Dengan mengendornya otot melalui gerakan rileks passive movement akan mempengaruhi spasme otot dan iskemi jaringan sebagai penyebab nyeri.  Spasme otot sering menimbulkan nyeri alasanya mungkin dua macam, yaitu :
(1) Otot yang sedang berkontraksi menekan pembuluh darah intramuscular dan mengurangi atau menghentikan sama sekali aliran darah,
(2) Kontraksi otot meningkatkan kecepatan metabolisme otot tersebut. Oleh karena itu , spasme otot mungkin menyebabkan iskemi otot relatif sehingga timbul nyeri iskemik yang khas. Penyebab nyeri pada iskemik belum diketahui, salah satu penyebab nyeri pada iskemik yang diasumsikan adalah pengumpulan sejumlah besar asam laktat didalam jaringan, yang terbentuk sebagai akibat metabolisme anaerobic yang terjadi selama iskemik, tetapi, mungkin pila zat kimia lain, seperti bradikinin dan poliopeptida, terbentuk didalam jaringan karena kerusakan sel otot dan bahwa inilah, bukannya asam laktat yang merangsang ujung saraf nyeri.

D. Resisted Active Exercise
       Resisted active exercise merupakan bagian dari active exercise di mana terjadi kontraksi otot secara statik maupun dinamik dengan diberikan tahanan dari luar, dengan tujuan meningkatkan kekuatan otot dan meningkatkan daya tahan otot. Tahanan dari luar bisa manual atau mekanik.
       Tahanan manual adalah tahanan yang kekuatannya berasal dari terapis dengan besarnya tahanan disesuaikan dengan kemampuan pasien dan besarnya beban tahanan yang diberikan tidak dapat diukur secara kuantitatif, sedangkan tahanan mekanik adalah tahanan dengan besar beban menggunakan peralatan mekanik, dimana jumlah besarnya tahanan dapat diukur secara kuantitatif. Pemberian tahanan mekanik dapat menggunakan quadriceps setting exercise dengan alat quadriceps banch, dimana penentuan besarnya tahanan beban dan pengulangan ditentukan dengan menggunakan tes submaksimal. Tes submaksimal yaitu tes untuk memperkirakan kekuatan maksimal, dengan menggunakan Diagram Holten.
       Diagram Holten menggambarkan hubungan antara jumlah pengulangan dan persentase kemampuan pasien yang digunakan untuk menghitung 1 RM (Repetition Maximum). 1 RM adalah beban maksimal yang mampu diangkat satu kali dalam tes submaksimal. Dengan rumus sebagai berikut :
       1 RM =  A Kg  X 100%
                                    B %

       Keterangan :
       A Kg =  perkiraan berat beban awal yang diberikan.
       B %   =  jumlah pengulangan dalam %.
Penentuan jenis dan dosis latihan berdasarkan Diagram Holten tergantung dari tujuan yang ingin dicapai seperti dapat dilihat dalam tabel 2.1 , berikut ini :
Tabel 2.1. Jenis Metode Latihan
Metode
Intensitas Dari 1 RM
Repetisi (kali)
 Seri
Istirahat (detik)
Tujuan
Mobilisasi
10 – 30 %
5 – 15
 1- 4
60
Memperbaiki mobilitas lokal
Koordinasi
10 – 35 %
10 – 20
2 – 6
30 – 60
Mempelajari kembali pergerakan
Endurance
30 – 65 %
> 20
1 – 3
0 – 30
Meningkatkan kekuatan aerobik lokal
Velocity
70 – 80 %
11 – 22
3 – 4
90 – 150
Melatih kecepatan massa otot
Hipertrofi
75 – 85 %
6 – 12
3 – 5
2 – 5
Meningkatkan  massa otot
Kekuatan absolut
90-100 %
1 – 4
3 – 6
3 – 6
Meningkatkan kekuatan absolut

sumber: http://physioarticle.blogspot.com/2011/12/terapi-latihan-review.html